Tarian Mak Yong yang berasal dari Patani di selatan
Thailand dicipta untuk hiburan kerabat DiRaja wanita, permaisuri serta puteri
sewaktu ketiadaan kerabat diRaja lelaki. Tarian ini menggabungkan drama
romantis, serta tarian dan nyanyian tradisional dengan gaya yang menawan, yang
mengisahkan zaman kegemilangan kesultanan Melayu.
Minggu, 31 Desember 2017
Tarian Tradisional Jakarta
Tari Topeng Betawi
Teater Topeng Betawi mulai tumbuh pada awal abad ke-20. Karena tumbuhnya di daerah pinggiran Jakarta sehingga dipengaruhi oleh kesenian Sunda. Saat itu masyarakat Betawi mengenal topeng melalui pertunjukan ngamen keliling kampung.
Tari Topeng Betawi (https://blog.goindonesia.com)
Tari Topeng cukup lama dikenal dan berkembang dalam masyarakat
Betawi. Tarian ini merupakan paduan aspek tari, musik, dan teater.
Penggunaan topeng dalam tarian ini didasarkan atas kepercayaan dahulu
masyarakat Betawi bahwa topeng mempunyai kekuatan magis yang dapat
menolak bala, bahkan menghilangkan rasa duka. Oleh karenanya, Tari
Topeng biasanya dipentaskan untuk memeriahkan pesta-pesta penting,
misalnya pada acara pernikahan dan khitan.Teater Topeng Betawi mulai tumbuh pada awal abad ke-20. Karena tumbuhnya di daerah pinggiran Jakarta sehingga dipengaruhi oleh kesenian Sunda. Saat itu masyarakat Betawi mengenal topeng melalui pertunjukan ngamen keliling kampung.
10 Tarian Tradisional Riau
1. Tari Persembahan
Tari Persembahan yang biasanya digunakan untuk menyambut tamu atau
pembukaan acara-acara tertentu. Tarian ini menggambarkan bahwa orang melayu Riau
menghargai hubungan persahabatan dan kekerabatan.
TARI DAERAH SULAWESI UTARA
Tari Mahambak
Tari Mahambak adalah salah satu seni tradisional Bantik — sebuah anak suku yang memiliki banyak kekhasan. Seni tari yang menjadi sarana pengungkapan perasaan
komunal orang Bantik. Dengan terpencarnya mereka ke dalam sejumlah pusat pemukiman pemukiman — antaranya di Malalayang (arah tenggara dari Manado),
Molas (di utara Manado), Ongkaw dan Boyong (di Minahasa Selatan) dan lain-lain — mereka amat saling merindu. Perjumpaan, persatuan dan kerukunan menjadi
nilai-nilai yang sangat dirayakan serta dijunjung setingginya oleh orang Bantik dari generasi ke generasi.
Nilai-nilai persatuan dan kerukunan itu tercermin sangat jelasnya dalam bait-bait syair yang dinyanyikan dalam Tari Mahambak. Syair-syair yang digubah para leluhur,
yang karena di zaman dulu itu masih sangat terbatas sarana perhubungan dan apalagi telekomunikasi, sehingga mereka menghayati keterpencaran komunitas
mereka sebagai masalah sangat besar, mencemaskan, membahayakan, dan amat menyedihkan.
Arti harfiah mahambak ialah begembira dan bersukacita. Bergembira menyambut perjumpaan dan persatuan. Tari mahambak kemudian menjadi bagian dari setiap upacara atau perayaan yang membahagiakan, seperti “naik rumah baru”, panen hasil bumi yang
melimpah, dan lain-lain.
Tari Mahambak adalah salah satu seni tradisional Bantik — sebuah anak suku yang memiliki banyak kekhasan. Seni tari yang menjadi sarana pengungkapan perasaan
komunal orang Bantik. Dengan terpencarnya mereka ke dalam sejumlah pusat pemukiman pemukiman — antaranya di Malalayang (arah tenggara dari Manado),
Molas (di utara Manado), Ongkaw dan Boyong (di Minahasa Selatan) dan lain-lain — mereka amat saling merindu. Perjumpaan, persatuan dan kerukunan menjadi
nilai-nilai yang sangat dirayakan serta dijunjung setingginya oleh orang Bantik dari generasi ke generasi.
Nilai-nilai persatuan dan kerukunan itu tercermin sangat jelasnya dalam bait-bait syair yang dinyanyikan dalam Tari Mahambak. Syair-syair yang digubah para leluhur,
yang karena di zaman dulu itu masih sangat terbatas sarana perhubungan dan apalagi telekomunikasi, sehingga mereka menghayati keterpencaran komunitas
mereka sebagai masalah sangat besar, mencemaskan, membahayakan, dan amat menyedihkan.
Arti harfiah mahambak ialah begembira dan bersukacita. Bergembira menyambut perjumpaan dan persatuan. Tari mahambak kemudian menjadi bagian dari setiap upacara atau perayaan yang membahagiakan, seperti “naik rumah baru”, panen hasil bumi yang
melimpah, dan lain-lain.
10 Macam-Macam Tari Kreasi di Indonesia
1. Tari Nguri dari Sumbawa
Tari Nguri merupakan salah satu contoh dari macam- macam tari kreasi yang baru dan lahir dari lingkungan kerajaan Sumbawa. Tarian tersebut merupakan tarian yang dipagelarkan untuk tujuan menghibur. Ketika sang raja Sumbawa mendapat kesulitan, tarian tersebut akan dimainkan oleh para wanita yang ada di istana bertujuan untuk mengurangi kedukaan dari sang raja. Tari nguri sendiri kini sering diperlihatkan sebagai tarian untuk penyambut para tamu. Ketika menerima kunjungan seperti pejabat atau orang penting lainya, tari ini pasti akan dimainkan sebagai bentuk penghormatan
Tari Nguri merupakan salah satu contoh dari macam- macam tari kreasi yang baru dan lahir dari lingkungan kerajaan Sumbawa. Tarian tersebut merupakan tarian yang dipagelarkan untuk tujuan menghibur. Ketika sang raja Sumbawa mendapat kesulitan, tarian tersebut akan dimainkan oleh para wanita yang ada di istana bertujuan untuk mengurangi kedukaan dari sang raja. Tari nguri sendiri kini sering diperlihatkan sebagai tarian untuk penyambut para tamu. Ketika menerima kunjungan seperti pejabat atau orang penting lainya, tari ini pasti akan dimainkan sebagai bentuk penghormatan
10 Tari Tradisional Sulawesi Selatan
1. Tari Tradisional Sulawesi Selatan - Tari Kipas Pakarena
Tari Kipas Pakarena Sulawesi Selatan |
Dalam pertunjukan Tari Kipas Pakarena biasanya ditampilkan oleh 5-7
orang penari wanita. Dengan berbusana adat dan diiringi musik pengiring
yang dimainkan dari alat musik tradisional Sulawesi Selatan yang sering disebut dengan gondrong rinci.
Gondrong rinci ini merupakan musik tradisional yang terdiri dari
gendrang dan seruling. Musik pengiring ini biasanya dimaikan oleh 4-7
orang pemain musik. Salah satu pemusik biasanya memainkan seruling dan
yang lainnya memainkan gendrang dengan cara yang berbeda-beda sehingga
menghasilkan suara yang padu.
Dalam tarian kipas pakarena ini walaupun penari menari dengan gerakan
yang lemah lembut, namun irama yang dimainkan musik pengiring bertempo
cepat. Hal inilah yang menjadi salah satu keunikan dari Tari Kipas
Pakarena ini.
Kostum yang digunakan para penari biasanya merupakan busana adat khas Gowa. Para penari biasanya menggunakan baju longgar, kain selampang, dan kain sarung khas Sulawesi Selatan. Pada bagian kepala, rambut penari biasanya dikonde dan dihiasi dengan tusuk berwarna emas serta bunga-bunga. Penari juga dilengkapi dengan berbagai aksesoris seperti gelang, kalung dan anting yang khas. Selain itu tidak lupa penari juga membawa kipas lipat yang digunakan untuk menari.
Kostum yang digunakan para penari biasanya merupakan busana adat khas Gowa. Para penari biasanya menggunakan baju longgar, kain selampang, dan kain sarung khas Sulawesi Selatan. Pada bagian kepala, rambut penari biasanya dikonde dan dihiasi dengan tusuk berwarna emas serta bunga-bunga. Penari juga dilengkapi dengan berbagai aksesoris seperti gelang, kalung dan anting yang khas. Selain itu tidak lupa penari juga membawa kipas lipat yang digunakan untuk menari.
Para penari kipas pakarena menari dengan gerakan lemah gemulai sambil
memainkan kipas lipat di tangan mereka. Gerakan dalam tarian ini
biasanya didominasi oleh gerakan tangan memainkan kipas lipat dan tangan
satunya yang bergerak lemah lembut. Selain itu gerakan badan yang
mengikuti gerakan tangan dan gerkan kaki yang melangkah.
Selain gerakan yang lemah gemulai ternyata para penari kipas pakarena
dibatasi oleh suatu aturan / pakem tertentu, salah satunya adalah para
penari tidak diperkenankan untuk membuka mata terlalu lebar dan
mengangkat kaki terlalu tinggi. Hal ini dikarenakan aspek kesopanan dan
kesantunan sangat diutamakan dalam tarian ini. sehingga harus dilakukan
dengan sungguh-sungguh dan hati yang tulus.
Kamis, 28 Desember 2017
Macam Macam Tari Tradisonal Dari Bali
1. Tari Tradisional Bali - Tari Cendrawasih
Seperti halnya tari merak dari Jawa Barat,
tari Cendrawasih Bali menggambarkan keindahan burung Cendrawasih yang
bertebangan di angkasa. Tari Cendrawasih ditarikan oleh 2 orang wanita
dewasa. Satu memerankan burung Cendrawasih jantan dan satunya lagi
cendrawasih betina
Burung Cendrawasih yang dikenal sebagai Manuk Dewata di Bali memang
memiliki karakter yang meliuk-liuk seperti sedang menari dan juga
menyanyi ketika menjelang perkawinan. Hal ini digambarkan dalam tarian
tradisional Bali ini. Tari Cendrawasih adalah hasil karya oleh I Gde
Manik dan pertama kali ditampilkan di subdistrik Sawan di Kabupaten
Buleleng pada 1920an. Tapi tari Cendrawasih yang sering dipertunjukan
pada masa kini adalah hasil olahan koreografi oleh N. L. N. Swasthi Wijaya Bandem, yang diaransemenkan pada penampilan pertamanya pada 1988.
Tari Tradisional Maluku Utara
1. Tari Tradisional Maluku Utara - Tari Cakalele
Tari Cakalele adalah tarian daerah Maluku yang masuk dalam kategori tari tradisional berupa tari perang. Tari Cakelel adalah tarian tradisional yang pada umumnya ditarikan oleh sejumlah pria, namun ada juga beberapa penari wanita sebagai pendukung.
Menurut beberapa sumber menyebutkan bahwa tari cakalele berasal dari tradisi tarian di Maluku Utara. Tari tarian semacam ini dilakukan oleh para prajurit didaerah Maluku Utara yang akan pergi maupun ketika pulang dari medan perang. Selain itu, tarian cakalelel juga kerap dilakukan pada acara - acara ritual / upacara adat masyarakat Maluku Utara.
Seiring perkembangan waktu, tari cakelele ini kemudian menyebar ke daerah lainnya seperti di wilayah Maluku Tengah dan sebagaian wilayah Sulawesi yaitu Sulawesi Utara. Didalam masyarakat minahasa, dikenal pula tarian perang semacam tari Cakalele yang dikenal dengan nama tari Kabasaran.
Dalam pertunjukannya penari pria menari menggunakan atribut berupa parang (pedang) dan salawaku (tameng). Sedangkan penari wanita biasanya menggunakan lenso (sapu tangan). Selain itu dalam Tari Cakalele ini, biasanya dipimpin oleh seorang penari yang berperan sebagai Kapitan (pemimpin tarian) dan seorang yang menggunakan tombak yang menjadi lawan tandingnya.
Tari Cakalele dibawakan dengan diiringi oleh iringan musik tradisional seperti tifa, gong, dan bia (kerang yang ditiup). Irama yang dimainkan dalam mengiringi tarian ini biasanya merupakan irama yang bertempo cepat layaknya genderang perang pada zaman dahulu, sehingga dapat memicu semangat para penari dan tak jarang membuat para penonton terbawa suasana tersebut. Gerakan para penari biasanya disesuaikan dengan musik pengiring ini. Karena kadang irama yang dimainkan bisa jadi kode saat berganti gerakan atau formasi para penari.
Adapun kostum atau pakaian adat yang dikenakan para penari pria biasanya menggunakan pakaian perang yang didominasi warna merah dan kuning tua, serta dilengkapi dengan senjata seperti parang, salawaku, dan tombak. Untuk kostum kapitan biasanya menggunakan penutup kepala yang dihiasi dengan bulu-bulu ayam. Sedangkan untuk penari wanita biasanya menggunakan pakaian adat berwarna putih dan kain panjang pada bagian bawah. Serta menggengam lenso atau sapu tangan sebagai atribut menarinya.
7 Kesenian Daerah Jawa Timur
1. Tari Bedoyo Wulandaru Blambangan
Secara etimologi, “wulandaru” merupakan gabungan dari “wulan” dan “ndaru”. “Wulan” berarti bulan, yang secara luas dapat dimaknai menerangi kegelapan. “Ndaru” berarti bintang jatuh, atau secara filosofis dimaknai sebagai tanda keberuntungan. Sementara, “bedoyo” merujuk pada para penari yang membawakannya. “Bedoyo” merupakan ungkapan yang ditujukan kepada para wanita yang membawakan sebuah tari.
Melalui tari ini, masyarakat Blambangan ingin mengungkapkan kebahagiaan mereka, yang bagai mendapat sinar bulan yang terang dan keberuntungan yang luar biasa. Gerak tari dan musik yang mengiringi tari bedoyo wulandaru merupakan pengembangan serta pengayaan yang terdapat pada musik sablang dan gandrung Banyuwangi.
Pada akhir pertunjukan, para penari akan melemparkan beras kuning dan logam benggol (mata uang pada zaman penjajahan dan sekarang digantikan dengan mata uang logam). Beras kuning yang ditaburkan untuk mengusir segala bala dan gangguan. Sementara, logam benggol untuk mengikat hati rakyat agar tetap mendukung dan patuh pada pemerintah yang sedang berkuasa.
Langganan:
Postingan (Atom)